Rabu, 28 Oktober 2009

ANALISIS KOREKSI ATAU ANALISIS KESALAHAN

Praktek akuntansi yang sehat dan layak sangat didambakan oleh setiap orang yang sangat berkepentingan kepada pertumbuhan dan kemajuan perusahaan. Hanya orang yang tidak mengerti dan tidak mengetahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara praktek akuntansi yang sehat dan layaklah yang mau atan mendambakan praktek akuntansi secara sehat dan layak. Praktek akuntansi yang sehat dan layak akan menjamin ketepatan (akurasi) tentunya melalui penetapan system akuntansi yang layak yang dapat menjaga dari kesalahan yang disengaja maupun kesalahan yang tidak disengaja. Kesalahan yang disengaja misalnya ketidak jujuran sedangkan kesalahan yang tidak disengaja adalah disebabkan karena rendahnya kualitas pegawai yang melaksanakannya. Meskipun system akuntansi telah disusun secara cermat dan verifikasi prosedur telah dilaksanakan secara hati-hati akan tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa kesalahan numeric (kesalahan dalam angka) masuk ke dalam laporan keuangan. Kesalahan yang sangat kecil dimana sifat kesalahannya tidak materiil akan mempunyai pengaruh yang sangat kecil pula baik terhadap penyajian laporan keuangan maupun terhadap akibat kebijakan yang diambil. Tentunya tidak demikian dengan kesalahan yang besar dan cukup beresiko. Kesalahan jenis terakhir ini akan berakibat fatal kepada perusahaan dan manakala langkah penanganannya salah maka tidak menutup kemungkinan perusahaan akan berakhir dengan kebangkrutan.

Terdapat banyak macam kesalahan. Beberapa kesalahan ada yang ditemukan dalam periode berjalan dan kasus seperti ini sangat mudah untuk mengoreksinya Yang lain tidak ditemukan dalam periode tidak berjalan dan ini akan tergambar dalam laporan keuangan sampai kesalahan tsb ditemukan. Ada lagi kesalahan yang tidak ditemukan dan ini akan berlangsung terus sampai kepada periode selanjutnya akan berulang terus sehingga lama kelamaan menjadi tak terkendali karena terlalu besar.

Kesalahan yang segera dapat ditemukan adalah kesalahan yang berada dalam serangkaian tindakan dari prosedur akuntansi yang normal. Contoh dari kesalahan ini adalah kesalahan tata tulis seperti kesalahan dalam menjumlahkan, kesalahan dalam mengurangai atau kesalahan dalam mempoeting atau hilangnya akun dari nerac percobaan. Tiap kesalahan ini biasanya dapat dideteksi selama proses pengikhtisaran berlangsung dalam satu siklus akuntansi dan sangat mudah untuk dilakukan koreksi.

Kesalahan terbatas hanya pada akun neraca. Misalnya, mendebet akun surat berharga yang seharusnya mendebit akun piutang wesel atau mengkredit hutang gaji (salary payable) ternyata keliru mengkredit hutang bunga. Yang lain misalnya, tidak mencantumkan nama obligasi konveksi akan tetapi hanya mencatat pada hutang obligasi saaja. Sungguhpun terjadi kesalahan akan tetapi kesalahan tsb tidak berpengaruh kepada laba bersih perusahaan dan di neraca akan tetap seimbang antara debit dan kreditnya.

Kesalahan terbatas hanya pada akun laba rugi. Misalnya, di debit akun beban gaji kantor keliru di debit kea kun beban gaji penjualan. Kesalahan tipe ini sebaiknya segera dikoreksi ketika kesalahan ditemukan. Sungguhpun kesalahan tipe ini tidak berpengaruh kepada kesalahan pengambilan keputusan kesalahan pengambilan keputusan akan berakibat kepada tindakan manajemen perusahaan.

Kesalahan berpengaruh baik terhadap laba rugi maupun terhadap neraca. Kesalahan tertentu, jika tidak segera ditemukan maka akan menghasilkan kesalahan kepada laba rugi dan kesalahan laba rugi akhirnya juga akan berpengaruh pada neraca.

Manakala kesalahan telah ditemukan maka analisis secara hati-hati diperlukan untuk menetapkan tindakan yang dipergunakan guna mengoreksi saldo akun tersebut.


PROFESI AKUNTANSI

Akuntansi merupakan suatu profesi yang dapat disejajarkan dengan hukum dan ahli tehnik. Perkembangan teori dan tehnik akuntansi yang begitu pesat selama abad terakhir ini diikuti dengan semakin luasnya kesempatan kerja di bidang akuntansi dan semakin meningkatnya kebutuhan para akuntan professional yang terlatih. Beberapa factor yang memperbesar pertumbuhan ini yaitu:

  1. Bertambahbya jumlah, ukuran, maupun kompleksitas perusahaan

  2. Pembiayaan baru di bidang perpajakan yang semakin kompleks, khususnya terhadap pengenaan pajak pendapatan maupun pembatasan lainnya dari pemerintah terhadap operasi perusahaan.

Akuntansi yang memberikan jasanya atas dasaar pembayaran tertentu dan staf pembantu yang bekerja dengannya disebut dengan Akuntan public. Sedang akunyan yang bekerja pada suatu perusahaan atau pada suatu organisasi non profit dengan menerima gaji yang kadang-kadang sebagai akuntan kepala, controller maupun sebagai wakil Presiden Direktur di bidang keuangan disebut dengan Akuntan Swasta.

Baik akuntan public maupun akuntan swasta telah lama menjalani latihan dengan baik di bidang tanggung jawab manajemen. Banyak posisi eksekutif, baik yang ada di pemerintahan maupun di perusahaaan dipegang oleh orang-orang yang mempunyai latar pendidikan dan pengalaman di bidang akuntansi. Akan tetapi setiap Negara mempunyai undang-undanf atau peraturan-peraaturan sendiri di dalam memberikan jasanya sebagai pemeriksa yang bebas kepada masyarakat. Di AS, setiap calon untuk memperoleh gelar akuntan public harus lulus ujian yang diselenggarakan oleh American Institut of Certified Public Accountant (AICPA0. Sedang di Indonesia sebelum tahun 1997, ijazah/sertifikat diberikan oleh Universitas Negeri atau badan perguruan tinggi lainnya yang dibentuk menurut UU atau diakui oleh pemerintah. Sebagai tanda bahwa pendidikan untuk akuntan pada perguruan tinggi tsb telah selesai dengan baik.


FUNGSI AKUNTANSI

Pada umumnya tujuan akuntansi menyajikan informasi bagi para pengambil keputusan tentang kejadian-kejadian ekonomi yang penting dan mendasar serta menyajikan atau membantu mempersiapkan informasi tentang bagaimana cara mereka mengalokasikan sumber-sumber yang serba terbatas, seperti modal, tenaga kerja, tabag dan bahan baku guna mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Sedngkan ke dalam adalah bagaimana mereka mengalokasikan sumber-sumber dari berbagai proyek alternative. Keputusan yang dibuat tanpa informasi biaya dan pendapatan yang berkaitan dengan berbagai alternative akan menyebabkan manajemen mengambil keputusan atas dasar perasaandan bukan atas dasar

Adapun fungsi khususnya yaitu:

  1. Menghitung laba yang dicapai oleh perusahaan kemudiam menilai apakah pimpinan perusahaan telah melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban yang telah ditugaskan kepadanya oleh para pemilik.

  2. Membantu mengamankan dan mengawasi semua hak dan kewajiban perusahaan khususnya dari segi ukuran financial.

  3. Memberikan informasi yang sangat berguna dan relevan kepada para pihak yang berkepentingan seperti likuiditas, solvabilitas, rentabilitss, maupun ratio-ratio lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar